Hubungan toxic tidak hanya terjadi ketika berpacaran, tetapi juga dalam hubungan pernikahan. Oleh karena itu, penting untuk tahu tanda-tanda hubungan toxic dalam rumah tangga agar dapat segera diperbaiki.
5 Tanda Hubungan Toxic Dalam Rumah Tangga
Dalam hubungan pernikahan, banyak orang yang terjebak dalam toxic marriage ini. Mulai dari suami yang toxic atau istri yang toxic. Sebagian ada yang sudah menyadarinya, tetapi ada juga yang belum.
Berikut ini beberapa ciri-ciri toxic marriage yang perlu Anda waspadai.
- Sangat Emosional
Ciri yang pertama adalah pasangan menjadi sangat emosional dan tidak bisa mengendalikan sikapnya. Biasanya ini terjadi ketika pasangan sering menahan emosi karena masalah yang terjadi di antara kalian. Sehingga bisa meledak kapan saja.
Maka dari itu penting untuk membiarkan pasangan mengeluarkan perasaannya dan mulai cari solusi bersama-sama untuk permasalahan tersebut.
- Suka Mengkritik Pasangan Berlebihan
Kritik kepada pasangan itu baik, asalkan disampaikan dengan saran yang membangun juga. Apabila Anda atau pasangan mengkritik berlebihan tanpa memberikan saran, bisa jadi hubungan kalian mulai menjadi toxic.
- Tidak Merasa Bahagia Dalam Pernikahan
Dalam pernikahan tentu ada masalah juga. Namun, apabila selama menikah Anda merasa tidak pernah bahagia dan selalu ingin melukai pasangan, maka perlu diwaspadai hubungan berubah menjadi toxic.
- Terlalu Membatasi Pergaulan Pasangan
Cemburu terhadap pasangan merupakan hal yang biasa. Namun, jika sampai membatasi pergaulannya tentu tidak baik. Hal tersebut mengarah ke posesif yang berlebihan sehingga dapat merusak hubungan sosial pasangan dengan keluarga besar maupun teman-temannya.
- Selalu Terjadi Pertengkaran Hebat
Dalam berumah tangga, bertengkar merupakan salah satu bumbunya. Namun, apabila sering mengalami pertengkaran hebat yang tidak memiliki penyelesaian, bisa jadi hubungan toxic.
Apabila Anda mengalami kelima tanda hubungan toxic dalam rumah tangga seperti yang disebutkan sebelumnya. Cobalah untuk mulai berkomunikasi dengan pasangan dan mencari jalan keluar. Anda juga bisa mencari tenaga profesional seperti psikolog atau konselor pernikahan. Namun, apabila pasangan tidak bisa diajak berjuang, Anda bisa keluar dari pernikahan toxic tersebut.